FAJAR SMADUP

SELAMAT DATANG DI BLOGGER FAJAR SMADUP

Senin, 03 Oktober 2011

SEJARAH SUKSES DESA JULUBORI

SEJARAH SUKSES DESA
DESA JULUBORI KECAMATAN PALLANGGA
TAHUN / ZAMAN
      KEJADIAN/ PERISTIWA (KISAH SUKSES)
    D A M P A K
    1939  -  1964
-      Pada permulaan ada Pemerintahan dengan nama “ Kadaengan yang dipimpin oleh  “Daengta Paku“ bernama HAMA DAENG BALI.
-      Masih kesulitan bahan makanan karena masih suasana Penjajahan.
-      Pembangunan Pasar Desa.

    1964  -  1977
-    Mulai terbentuk Pemerintahan Desa dengan nama Desa Djulubori yang diberi nama oleh
HAMA DAENG BALI yang meliputi lingkungan dan yang menjadi Kepala Desa Pertama pada waktu itu adalah                 BASO HAMA DAENG NAI
-    Pembuatan Lapangan Sepak Bola.
-    Masyarakat yang berjualan ke Kota dengan istilah “Palembara”.
-    Pembuatan Akses Jalan baru dari Bontobila ke Borongbilalang.
-    Pembangunan Kantor Desa dan SD Negeri serta Madrasah Tsanawiyah Djulubori.

    1977  -  1978
-    Terjadi   Pergantian   Kepala   Desa   dari           BASO HAMA DAENG NAI beralih ke “ Sersan  HAMZAH DAENG TALLI”.
-    Dibentuklah Lingkungan di tiap Kampung.
-    Petani dalam mengelolah lahan pertaniannya menggunakan bajak yang ditarik oleh Kerbau.     

     1978  -  1992
-    Pada tahun 1978 terjadi lagi penggantian Kepala Desa baru bernama     KACONG SUGIMEN”.
-    Pembangunan Kantor Desa yang baru.
-    Adanya Usaha Jual Beli Kapuk ke Kota sebagai bahan baku Kasur dan Bantal.
-    Alat trasfortasi yang sudah memadai.
-    Ada Program pertanian bernama Bimas  (Lappo Ase)
-    Ada perkerasan jalan sepanjang 2 km.
-    Pada tahun 1986 diadakan pemilihan Kepala Desa.
-    Ada Pembangunan Irigasi.
-    Pembangunan SD Inpres.





SEJARAH SUKSES DESA
DESA JULUBORI KECAMATAN PALLANGGA

TAHUN / ZAMAN
KEJADIAN/ PERISTIWA (KISAH SUKSES)
D A M P A K

-    Ada Abri Masuk Desa, yang bekerjasama dengan masyarakat membuat jalan antar Desa Bontobila –Biringbalang dan Bontobila-Sogaya.
-    Sudah ada penggilingan Padi.
-    Pembuatan KUD.Penggalakan KB (Keluarga Berencana)
-    Sudah ada Usaha Rumah Tangga yaitu Pembuatan Kasur dan Bantal.
-    Sudah ada Traktor Tangan untuk digunakan membajak lahan pertanian.
-    Masyarakat sudah berhasil panen 3 kali ( 2 kali panen padi dan 1 kali panen palawija ).
-    Terjadi Pemekaran Desa,julubori dimekarkan menjadi 3 desa yaitu Desa Julubori( Desa Induk),Desa julukanaya dan Desa Julupamai

    1992  -  2003
-    Pada tahun 1992 diadakan Pemilihan Kepala Desa oleh masyarakat, dan yang terpilih adalah “ Serda ZAINUDDIN DG. NAI
-    Usaha Pembuatan Kasur dan Bantal semakin pesat dan meraupakan home Industri.
-    Pemasarannya semakin meluas.
-    Program Pemerintah melalui Sektor Pertanian Program DAFEP yang melakukan pelatihan untuk meningkatkan SDM petani.
-    Ada KUT (Kredit Usaha Tani) yang bertujuan menyiapkan sarana produksi pertanian dan alat produksi pertanian.
-    Ada pembangunan jamban keluarga melalui PDM – DKE.

     2003  -  2008






-    Pada tahun 2003 diadakan lagi Pemilihan Kepala Desa, yang dilaksanakan oleh masyarakat, dan yang terpilih adalah “KAMARUDDIN DG. SITAKKA
-    Mulailah pengaspalan jalan dari Dusun Borongbilalang ke Dusun Paku.
-    Pembangunan SLTP (SMP 5 Pallangga).
-    ada PNPM  P2KP







SEJARAH SUKSES DESA
DESA JULUBORI KECAMATAN PALLANGGA

TAHUN / ZAMAN
KEJADIAN/ PERISTIWA (KISAH SUKSES)
D A M P A K

-    Pembangunan Drainace melalui PNPM P2KP
-    Kelengkapan papan potensi Desa yang dianggarkan oleh ADD mobiler kantor desa, teras dan halaman kantor desa.
-    Talud pembuang air hujan dan limbah rumah tangga.
-   Perkerasan jalan / Lorong(ADD)   
-   Pembangunan Drainace dan plat duiker lewat     program Impra Struktur Perdesaan (PPIP)
-   Pengaspalan jalan melalui (APBD).
-   Pembangunan jalan Paving Blok (APBD).
-   Pembangunan Talud dan perkerasan jalan Tani ( PNPM Mandiri Perdesaan ).
Pembangunan MCK ( APBD ).


RESENSI BUKU

MUTIARA DARI BILA
JUDUL BUKU      : Mohammad Jafar Hafsah: Sahabat Petani dari Timur
EDITOR                 : Bachtiar Adnan Kusuma dan Hendri Hidayat
PENERBIT            : Pustaka Yapensi, Jakarta, Cetakan Pertama, Februari 2009
TEBAL                    : ix + 194 Halaman

Tangis pertama kali seorang bayi disambut dunia dengan seliur angin basah. Bukan tak ada kaharuan atau keceriaan di pojok bumi lainnya. Dalam suasana negeri yang sarat dengan ketidakpastian itulah, Jafar keluar dari rahim ibundanya.
Kehidupan saat itu dirasakan semua orang teras sangat sulit. Negeri ini baru saja merdeka. Kaki-kakinya belum kuat menopang beratnya kehidupan rakyat setelah sekian lamanya terkungkung penjajahan. Ekonomi rakyat masih jalan di tempat. Kehidupan sosial politik masih rapuh.
Waktu demi waktu kemudian mengantarkan Jafar beranjak menjadi seorang anak yang lincah, periang, penurut dan selalu bergerak kian kemari sebagaimana galibnya anak laki-laki. Akan tetapi, sewaktu-waktu Jafar merasa gundah lantaran tak sekalipun melihat ayahnya yang begitu cepat meninggalkannya.
Beddu seneng, ayah Jafar maninggal pada tahun 1958. Jafar saat itu masih berusia 9 tahun. Ada yang bercerita kalau ayahnya meninggal mmuntah darah karena disantet orang gara-gara berebut tanah warisan.
Waktu terus berlalu hingga Jafar mulai berpikir dewasa.  Sewaktu di SMA Jafar aktif bermain Band dengan instrumen yang dimainkan adalah karakas. Jafar punya tugas sebagai beking vokal pada kelompok band SMA 200 Soppeng. Setamat dari soppeng, Jafar hijrah ke Makasar guna melanjutkan pendidikan di Fakultas Pertanian Unhas, tepatnya dijalan Kandea Makassar.
Di Makassar, Jafar menumpang di rumah saudara ibunya bernama Hasanuddin Manna, salah seorang juragan becak di jalan sungai Limboto Makassar. Biasanya Jafar punya tugas sebagai juru tagih bagi tukang becak yang belum membayar sewa becak.
Hal yang menarik bagi Jafar  disaat mengikuti perpeloncoan di Unhas, ia sempat diberi cabe kemaluannya oleh seniornya dari Fakultas Pertanian Unhas. Sebagai mahasiswa baru, Jafar Harus hormat dan mengikuti perintah seniornya.
Tak terhindarkan lagi, meskipun Jafar belum selesai kuliahnya di Fakultas Pertanian Unhas, ia merasa bersyukur. Ia berhasil mendapatkan pekerjaan. Jafar menjadi karyawan di Depot Logistik (DOLOG) SulawesiSelatan. Jadilah Jafar sebagai pegawai di DOLOG SulSel dengan menempati tugas pertama dibagian Kepala Quality Control pada tahun1974-1975 yang dipimpin oleh Ir. Hartono sebagai Kepala Bagian.
Meski Jafar sudah mendapatkan jabatan sebagai Kabag di DOLOG Sulsel, Jafar kemudian memilih untuk hijrah ke Departemen Pertanian dan Tanaman Pangan Sulsel. Wktu terus bergulir hingga Jafar menikah dengan Monirah Adama pada tahun 1975.
Tak bisa disangkal bahwa di negara-negara Asia termasuk Indonesia, pengalaman seseorang ataupun tokoh masyarakat mengarungi samudra sejarahnya, acapkali diwarnai dan dibentuk oleh pribadi dari deretan nama-nama besar tokohnya. Karena itu, betapapun oleh sebagian orang menganggap seseorang dianggap kecil perannya, sosok Mohammad Jafar Hafsah sesungguhnya tak bisa dilupakan begitu saja.